Rabu, 01 September 2021

Kualitas Dan Kuantitas Material Program BSPS Kabupaten Serang Mencurigakan




Serang, WartaHukum.com - Hidup dilingkungan yang bersih dan nyaman merupakan idaman setiap warga.Keinginan itu dapat diwujudkan jika setiap warga tinggal didalam rumah yang layak huni,dan bersih. 


Untuk itu Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemkab Serang berupaya mewujudkan keinginan warga untuk tinggal di rumah yang layak huni dan bersih melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang populer dikenal sebagai program bedah rumah. 


Tahun 2021 ini tiga desa dari Kecamatan Carenang,yaitu Teras, Walikukun dan Carenang masing-masing menerima program bedah rumah sebanyak 10 unit dengan nilai anggaran 20 juta/unit.


Yang menjadi sorotan publik adalah kualitas dan kuantitas material,perihal ini terungkap pada saat awak media sambangi Ibu Hasmi di Kampung Ciguha RT 009 RW 001 dan Kang Supriyadi di Kampung Bendung tengah, RT 006, RW 002, keduanya adalah warga Desa Carenang yang menerima program bedah rumah dari Dinas Perumahan dan permukiman Kabupaten Serang, Selasa (31/08/2021).


Awak media mencatat ada beberapa item barang yang patut untuk dipertanyakan, diantaranya bata merah banyak yang hancur (patah), batu untuk pondasi tidak siap pasang (ukuran besar dan kecil), batu split ada campuran pasir dan tanah,jumlah paku tidak sesuai.


"Paku yang saya terima paling juga sekilo lebih, padahal di daftar barangnya tertulis dua kilo, "Kata Supriyadi. 





"Batu untuk pondasi banyak yang ukurannya besar, kita harus bodem dulu biar sesuai dengan ukuran pondasi,"Tambahnya. 


Melalui sambungan telepon, Furqon,SH sebagai pendamping Desa dari Dinas Perumahan dan permukiman Kabupaten Serang untuk program bedah rumah tahun 2021 memberikan tanggapannya. 


"Terimakasih kang atas informasinya, perlu diketahui semua barang yang dikirim sesuai dengan SSHB (Satuan Standar Harga Barang) Kab Serang, jika ada temuan seperti itu nanti kami tindak lanjuti,konfirmasi ke toko materialnya,"Kata Furqon mengawali obrolan. 


"Semestinya pada saat barang turun, dan barang tersebut dianggap tidak sesuai baik kualitas maupun kuantitasnya, warga segera hubungi ketua kelompoknya,biar nanti ketua kelompok berkoordinasi dengan saya, seperti itu mekanismenya,"Ungkap Pria yang tergabung di beberapa organisasi ini. 


Sebagai penutup,Pria asal Bojonegara ini berharap keterlibatan lembaga, media, dan ormas untuk berperan serta dalam upaya mensukseskan program bedah rumah ini.


"Hayu lah kita sama-sama bantu, ini program bukan proyek,"Pungkasnya. 


(YS)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top