Manokwari, WartaHukum.com -Kolonel Inf Surya Wibawa Suparman telah resmi menerima jabatan sebagai Komandan Rindam XVIII/Kasuari dari Inf Choirul Anam pada Selasa (26/10) lalu.
Surya lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1995. Sebelum bertugas di Papua, perwira militer tersebut telah menjalani bermacam tugas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk penugasan luar negeri, salah satunya adalah mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi duta bangsa di kancah Internasional (PBB) dengan membawa ribuan pasukan TNI yang terdiri dari tiga angkatan.
Melihat rekam jejak sebelum bertugas di Rindam XVIII/Kasuari, Lulusan Akademi Militer Magelang pada 1995 ini sempat bertugas di Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegoro yang meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni sebagai Kasiops Korem 072 Pamungkas.
Setelah bertugas di wilayah militer tersebut, Surya kemudian dipercaya oleh pimpinan Mabes TNI untuk menjabat sebagai Komandan Kontingen Garuda di Lebanon untuk misi perdamaian PBB pada tahun 2016-2017.
Kontingen Garuda kala itu dilepas langsung oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia kala itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. ”Saya ingat perkataan Pak Gatot Nurmantyo waktu itu, bahwa kalian berangkat ke sana bukan hanya sebagai TNI, tapi kalian juga membawa nama baik bangsa Indonesia". Wejangan dari sang panglima mendorong Surya dan Kontingen Garuda kala itu untuk menunjukkan karakter bangsa Indonesia dengan sebaik mungkin sama halnya dengan Kontingen Indonesia di daerah misi yang lain, seperti di Kongo dan Sudan.
Misi Kontingen Garuda berfokus pada kegiatan perdamaian. Indonesia sangat dipercaya PBB dalam rangka misi perdamaian, terlihat dari banyaknya permintaan dari PBB untuk negara indonesia agar mengirimkan kontingen untuk misi-misi perdamaian.
Karakter budaya yang sopan santun dan ramah tamah, sehingga pasukan TNI bisa dekat dengan berbagai kalangan di daerah konflik tersebut terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pasukan garuda, seperti salah satunya kegiatan pengobatan massal. Sehingga terjalin kedekatan baik dengan militer maupun dengan masyarakat sipil. Hal tersebut tentunya membuat PBB dan kontingen dari negara lain menaruh apresiasi dan rasa hormat yang tinggi untuk kontingen Indonesia.
Perwira menengah TNI AD ini memiliki prinsip dan komitmen sebagai seorang TNI untuk memegang teguh terhadap "Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.", sehingga di setiap penugasannya selalu mencontohkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-harinya kepada para anggotanya, seperti mencontohkan hidup sederhana dan apa adanya.
Menjadi Komandan Rindam XVIII Kasuari bukanlah pengalaman pertama Surya bertugas di Papua, pulau paling timur Indonesia. “Sebelum bertugas sebagai Komandan Rindam XVIII Kasuari di Manokwari, ia menjabat sebagai Asisten Operasi di Kodam XVII Cenderawasih. Beliau dilepas setelah kegiatan PON XX yang diselenggarakan di Papua dari mulai tanggal 2 sampai dengan 15 Oktober 2021 yang lalu. Dan saat ini dilantik sebagai Komandan Rindam XVIIIkasuari, tugas baru menanti Surya untuk berkecimpung di dunia pendidikan dan pelatihan untuk melahirkan tentara-tentara baru.
("et")
Tidak ada komentar:
Tulis komentar