Senin, 15 November 2021

Wow..... Jembatan Bambu Bernilai Fantastis 1,161 M Terbengkelai

 



Surabaya, WartaHukum.com - AH. Thony, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Sabtu sore (13-11-2021)  meninjau langsung ke lokasi jembatan bambu setinggi 12 meter yang terletak di Ekowisata Mangrove,Jembatan Bambu Mangrove di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut.


Pada awalnya Pemkot Surabaya  berharap Jembatan Bambu itu akan menjadi spot wisata di pesisir timur dan menjadi tempat Selfi yang menarik. Dimana jembatan gantung tersebut dianggarkan sebesar Rp. 1,161 miliar.


Namun sangat disayangkan, kondisinya sekarang jembatan bambu yang dibangun pada tahun 2018 dengan panjang sekitar 600 meter dan tinggi sekitar 12 meter itu kondisinya rusak dan sudah tidak bisa dipergunakan lagi.


Untuk hal ini, AH. Thony mengaku menyayangkan jembatan yang memakan APBD 1,161 miliar tersebut rusak dan tidak terpakai.


“Sayang kalau jembatan bambu yang dulunya sudah menjadi Kembang Lambe, atau dibicarakan banyak orang, kemudian banyak didatangi, hingga dikagumi. Kemudian sekarang mangkrak, ini tambah menjadi olok-olokan. Seolah-olah Pak Walikota dikira tidak bisa melestarikan kebaikan yang sudah dilakukan oleh walikota sebelumnya,” papar wakil ketua DPRD tersebut.


Lanjut dia, monumentasi yang dibuat waktu kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, memiliki kesan sangat artistik dan mempunyai daya tarik yang luar biasa.


"Kami berharap Pak Walikota Eri Cahyadi bisa nguri - uri, apa yang digagas oleh Bu Risma, supaya nanti itu bisa menjadi icon baru yang bisa dipertahankan,” tegasnya.


Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, momen diakhir tahun ini merupakan momen yang tepat. Dikarenakan Pemerintah Kota dan DPRD Kota Surabaya sudah menetapkan APBD sebesar Rp. 10,3 Triliun, dimungkinkan untuk mendorong ekonomi masyarakat.


"Untuk momen tahun ini, ini momen yang cukup tepat, karena pandemi sudah pada level 1, dan kita sudah punya keberanian atau nyali dalam menetapkan APBD 10,3 Triliun, dan kemudian kalau itu tidak diikuti dengan upaya-upaya mendorong ekonomi masyarakat bisa bangkit, maka jelas, Pemkot tidak akan mencapai itu,” jelasnya.


Sekretaris DPC Partai Gerindra ini berharap, adanya revitalisasi dikawasan wisata mangrove, yang terletak di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut tersebut.


"Agar supaya jembatan bambu tersebut bisa dipakai, maka perlu ada revitalisasi kawasan mangrove beserta infrastrukturnya. Termasuk memikirkan loncatan pembangunan Kota Surabaya itu, bisa dilakukan di mangrove ini,” beber politisi Gerindra itu.


Dihari yang sama, Wakil Walikota Surabaya, Armuji mengatakan, bahwa jembatan bambu tersebut mangkrak karena ada kesalahan dari pihak kontraktor. Dan sudah diberikan tindakan tegas dari Pemkot Surabaya kepada kontraktor tersebut, pada pertengahan tahun 2019.


“Itu dari Pemerintah Kota ada kesalahan dari kontraktornya, kontraktornya pun sudah di blacklist dan tidak dibayar dari apa yang mereka kerjakan, karena speknya tidak memenuhi persyaratan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota tidak dirugikan pada saat itu,” ujarnya saat temui awak media di rumah dinas. (13/11)


Kata Cak Ji, sapaan hangatnya, belum ada rencana pembongkaran jembatan yang sudah mangkrak lebih dari dua tahun tersebut. 


“Kalau ada upaya membongkar kembali, memang belum ada (rencana). Kalau nanti ada pembangunan baru lagi, mungkin akan dibangun bukan dari bambu lagi, mungkin dari beton atau komposit, antara beton dan baja, supaya lebih kuat dan aman,” terangnya.


Menurutnya, pembangunan jembatan yang akan datang, akan ditinjau kembali spesifikasi dan akan ada ornamen bambu atau kayu.


"Kalau pembungkusnya ada ornamen bambu atau kayu, itu sebagai ornamen bukan sebagai struktur. Insyaallah akan kita tinjau kembali, memang yang kalau dulu itu sebagai ornamen, bukan sebagai konstruksi,” tutup Cak Ji. 


("et")

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top