Serang, WartaHukum.com - Mulut tersenyum batin tersiksa mungkin itu yang dirasakan sebagian warga dan pengguna jalan Tambak - Carenang karena banjir dan air menggenangi jalan setinggi 1 meter di terowongan tol Tambak - Carenang, tepatnya di Desa Kibin, Kecamatan Kibin, Kabupaten, Senin (06/12/21) pukul 18.52 WIB.
Jalan ruas Tambak- Carenang yang berdampingan dengan sungai, semenjak jalan di cor diduga mengalami perubahan ketinggian dan posisi jalan melengkung sehingga seringnya digenangi air. Jalan tersebut dikeluhkan warga karena sering banjir dan tidak bisa dilalui oleh pengguna jalan terutama pejalan kaki maupun kendaraan yang nekat melintas baik Roda 2 dan Roda 4 beresiko mogok.
warga sekitar yang kesehariannya selalu melintas jalan tersebut saat dimintai tanggapannya oleh awak media, mengatakan, ia pak, ini jalan terowongan sering sekali banjir dan tidak bisa dilalui bagi pejalan kaki, kendaraan motor dan mobil jika nekat menerobos akan mogok, tuturnya.
"Dikala datang musim penghujan air di pastikan menggenangi jalan, bahkan meski tidak musim penghujan jika air sungai meluap air akan masuk memenuhi jalan sekitar satu meter, Pengguna Pejalan kaki tidak bisa melintas begitu juga kendaraan motor dan mobil yang nekat melintas banyak yang mogok," Jelasnya.
"Kami berharap semoga pihak terkait mendengar keluhan kami dan segera membenahi jalan terowongan di ruas jalan Tambak - Carenang ini." harapnya.
Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp Camat Kibin H. Imron Ruhyadi, S.STP, M.Si mengatakan sebetulnya terowongan itu memang setiap hujan atau irigasi meluap akan banjir, kita juga dulu sudah beberapa kali melakukan penyedotan melalui BPBD Kabupaten Serang. Walaupun kita juga pernah menyampaikan hal ini ke pihak penyelenggara jalan tol, karena kebetulan memang terowongan tersebut secara otoritas menjadi kewenangan penyelenggara jalan tol, ungkapnya.
"Dilematis memang karena kontur jalan berada di bawah elevasi jalan lain dan bibir irigasi pengairan, nanti coba kita komunikasikan kesekian kalinya dengan otoritas jalan tol supaya secepatnya di tangani dan diperbaiki," katanya.
Lebih lanjut Camat Kibin mengatakan memungkinkan kita koordinasikan penambahan ketinggian elevasi jalan untuk naik, tapi konsekuensinya kendaraan dengan bobot tinggi dan besar seperti kendaraan damkar ketika terjadi kebakaran tidak akan bisa masuk melewati terowongan jembatan tersebut, tutupnya.
(Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar