Purbalingga, WartaHukum.com - Kawasan Siregol arah Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol Purbalingga Jawa Tengah merupakan kawasan pegunungan yang sangat indah dan alami namun sayangnya daerah ini merupakan daerah tanah yang rawan longsor demikian disampaikan oleh Purnawan, S. Pd. I salah satu anggota Satpol PP yang turut mendampingi kunjungan Kasi Pemtrantibum Karangmoncol Pambajeng. R, S. Sos. Kamis (13/01/2022).
Lebih lanjut Purnawan mengatakan, "daerah Siregol ini merupakan satu - satunya akses terdekat jalan yang menghubungkan Desa Sirau menuju ke Kecamatan Karangmoncol sehingga jika terjadi longsoran jalan tentu dapat menghambat masyarakat menuju desa - desa lain,"jelasnya.
Disela sela - sela kunjungan ke lokasi pegunungan Siregol Kasi Pemtrantibum Kecamatan Karangmoncol Pambajeng. R, S. Sos. Menuturkan kepada salah satu awak media Ia menuturkan.
" Semenjak saya ditugaskan di Karangmoncol per 3 Januari 2022 baru kali ini kami melakukan kunjungan ke daerah rawan bencana tanah longsor siregol. Kami ingin mengetahui secara langsung kondisinya seperti apa dampak dari adanya tanah longsor beberapa hari yang lalu,"tuturnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan," daerah ini terasa sangat nyaman, alami namun sayangnya sering terjadi bencana alam tanah longsor maka tentu perlu adanya penanganan bukan hanya perbaikan saja namun juga adanya penyelesaian dari berbagai pihak baik masyarakat maupun pemerintah. Hal ini perlu karena jika masih sering terjadi longsor tentu kasihan masyarakat ataupun pengguna jalan karena akses transportasinya jadi terhambat ,"ungkapnya
Berkaitan penanganan bencana alam, Kepala Desa Sirau Dirun mengatakan," kami beserta berbagai pihak sudah mengatasi bencana alam ini sejak sekitar 10 hari yang lalu dengan cara membuka kembali akses jalan yang tertimbun longsoran material dari pegunungan, kerja bakti yang kami lakukan dengan melibatkan warga masyarakat, Polri, TNI, BPBD, Kokam, Banser, Pemuda Pancasila dan lain - lain namun hingga saat ini masih belum selesai secara sempurna sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga mendatangkan alat berat untuk membersihkan sisa - sisa material berupa batuan maupun tanah sehingga diperkirakan 3 hari ke depan sudah lebih rapi dan mudah untuk lalu lintas sarana transportasi menjadi lancar, ucapnya.
" Kami sangat berharap untuk ke depan petani tidak lagi menggarap lahan dengan tanaman kapulaga ataupun tanaman untuk bahan produksi sapu namun harapannya ditanami saja tanaman buah tahunan seperti durian, alpukat, maupun rambutan dengan maksud lebih kuat akarnya untuk menahan tanah agar dapat mengurangi terjadinya longsor sekaligus bisa untuk lahan penghasilan masyarakat, " pungkasnya.
("IQ")
Tidak ada komentar:
Tulis komentar