Minggu, 30 Januari 2022

Kokam Ranting Tunjungmuli Memberangkatkan Peserta Kegiatan Diklatsar Water Rescue MDMC Cilacap

 



Purbalingga, WartaHukum.com - Muhammadiyah Cabang Karangmoncol Jawa Tengah memberangkatkan salah satu kadernya untuk mengikuti kegiatan MDMC atau Muhammadiyah Dissaster Management Centre di Kabupaten Cilacap guna melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) water rescue bagi para relawan Muhammadiyah yang dilaksanakan tanggal 27 sampai 30 Januari 2022. Saya berharap kelak setelah selesai mengikuti kegiatan ini dapat  mengamalkan serta menularkan ilmunya agar lebih bermanfaat. Demikian disampaikan M. Iqbal Ketua Bidang Kaderisasi Cabang Karangmoncol.  Kamis 27/01/22. 


Lebih lanjut Iqbal mengatakan, " menurut informasi dari salah satu panitia bahwa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 63 peserta. Mereka adalah para kader Muhammadiyah dari berbagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang berusia maksimal 30 tahun dan para siswa sekolah Muhammadiyah setingkat SLTA di Kabupaten Cilacap. Sedangkan instruktur berasal dari MDMC dan Basarnas Cilacap. 


Salah satu peserta yang berasal dari Cabang Muhammadiyah Karangmoncol Muhammad Wildan sebelum berangkat Ia mengatakan, " Saya sebagai Anggota Kokam Ranting Tunjungmuli ingin mengikuti kegiatan ini karena saya merasa ingin dapat ilmu dan ketrampilan berkaitan dengan teknik penyelamatan di air dan adanya kegiatan yang ada di Cilacap merupakan kesempatan yang baik, ungkapnya. 


Sementara itu Ketua Kokam Cabang Karangmoncol M. Hakim  serta Ketua Kokam Ranting Tunjungmuli Prapto Adi mengatakan, "Saya dan teman - teman Kokam senantiasa memberikan motivasi serta dukungan agar kader Muhammadiyah dapat mempunyai ilmu wawasan dan keterampilan yang memadai di bidang SAR saya dan Ndan Puji siap mengantar  Wildan nanti saat berangkat , "ungkap Prapto . 


Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cilacap, Kuswan Hasan saat pembukaan diklatsar di SMA Muhammadiyah Kedungreja, Kamis (27/01), mengatakan selama ini relawan muhammadiyah selalu terdepan jika terjadi bencana, namun demikian mereka tidak pernah meminta apapun. “Relawan Muhammadiyah hanya mengharapkan ridho illahi,” katanya.


Kuswan menambahkan, Muhammadiyah sejak 1912 sudah memulai gerakan dengan semangat amal ma’ruf nahi munkar. Semangat ini kemudian membentuk jati diri relawan Muhammadiyah untuk membantu sesama yang berada dalam kondisi kesulitan.


Dia juga berpesan agar para relawan Muhammadiyah tidak larut terhadap sanjungan, justru sebaliknya harus waspada. Sementara saat ada cacian menjadi lebih kuat karena berbenah. “Jika ada cacian harus menjadi bahan pembelajaran untuk kemajuan,” ujarnya.


Sementara itu Kepala UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, Agus Sudaryanto meminta agar panitia dan peserta tetap menerapkan prokes dengan ketat. 





“Karena masih dalam suasana pandemi. Termasuk adanya ancaman varian baru yakni Omicron yang sudah mulai merambah Cilacap,” ujarnya


Agus meminta agar peserta bisa mengikuti seluruh arahan para instruktur. Mulai dari teori sampai dengan praktek. Khusus praktek Agus berpesan agar peserta benar-benar dalam kondisi fit karena harus berada di air.  


Ketua Panitia Pelaksana, Mukhlis mengatakan diklatsar water rescue ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para relawan Muhammadiyah tentang penyelamatan kecelakaan di perairan bebas. 


Menurutnya, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penanggulangan bencana sesuai dengan perundangan yang berlaku. Kemudian meningkatkan kesadaran dan peran Angkatan Muda Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana terutama di lingkungannya. 


“Juga untuk membentuk kader muda Persyarikatan yang militan, memiliki kepedulian, sigap, tangguh, dan tanggon serta memiliki mobilisasi tinggi bagi kegiatan penanggulangan bencana,” kata Muklis.


Ditambahkan Muklis, para peserta mendapatkan materi berupa teori dan praktek. Untuk aktifitas praktek, para peserta akan melaksanakan di Rawa Bojongrongga yang terletak di Kecamatan Kedungreja, Cilacap.


Materi-materi yang diberikan meliputi materi umum seperti Al Islam, Kemuhammadiyahan, dasar-dasar penanggulangan bencana dan kebijakan penanggulangan bencana Muhammadiyah.


“Untuk materi-materi khusus terkait water rescue meliputi management packing, perjalanan dan perbekalan, bivak dan survival, tekhnik berenang, penyelamatan air, PPGD, SAR, teknik operasi dan Komunikasi Lapangan,” pungkas Muklis dari Tim Media MDMC.


(Iqbal)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top