Selasa, 29 Maret 2022

Hati Hati Dalam Berinvestasi, Jangan Tergiur Akan Keuntungan Tinggi Dan Waktu Singkat

 



Cilacap, WartaHukum.com - Masyarakat didorong untuk bijak berinvestasi agar tidak mudah terjebak penipuan berkedok bisnis investasi. Salah satunya dengan mempelajari setiap detil portofolio bisnis yang ditawarkan, terutama iming-iming tawaran persentase keuntungan besar dalam waktu singkat.


Hal tersebut adalah pesan dari Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, disaat  acara Gelar Wicara bertajuk "Investasi Cerdas", di Hotel Fave Cilacap, baru-baru ini.


Wabup meminta kepada masyarakat untuk menggunakan tolok ukur logis dalam mempelajari setiap tawaran bisnis.


“Tolok ukur logika dalam arti ketika kita berinvestasi, kok keuntungannya melebihi kewajaran. Dalam waktu singkat, keuntungannya kok bisa sampai 20 %, 30 %. Bahkan dalam enam bulan bisa 100 %. Kalau ada tawaran investasi seperti ini, harus dipikirkan dengan bijak. Masuk logika gak sih?" katanya.


Kemudian dia pun memberikan pesan khusus kepada para calon investor, yakni sebaiknya mereka mengawali langkah investasi dengan dream, open mind to get opportunity, dan ability (Doa).


“Doa, D artinya Dream yaitu orang harus punya mimpi. O-nya adalah Open mind to get opportunity. A-nya tingkatkan Ability, asah kemampuan,” paparnya.


Lebih lanjut, setelah berinvestasi, investor diminta untuk melakukan beberapa langkah, yang disingkat menjadi AMIN.


"Amin terdiri dari A yaitu action artinya segera bergerak dan menyesuaikan diri. Kemudian M-nya adalah harus meningkatkan kemampuan manajerial, Investor harus menguasai perencanaan. Lalu I-nya adalah inovatif dan intuisi, perubahan ke arah yang lebih baik. Dan yang terakhir N, yakni never give up. Jangan pernah menyerah,” tutupnya.


Sementara itu, Praktisi Bidang Investasi, Mandra Adi Gunawan, menjelaskan terdapat dua jenis investasi didasarkan pada tolok ukur waktu, yakni investasi jangka pendek dan jangka panjang.


“Jika menginginkan keuntungan dalam waktu yang singkat, berarti kita bisa ambil investasi jangka pendek. Namun jika ingin lebih aman, maka bisa mengambil investasi jangka panjang, seperti investasi properti,” kata Mandra yang menjadi narasumber acara gelar wicara tersebut. 


("et")

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top