Purbalingga, WartaHukum.com - Ratusan Warga Muhammadiyah Cabang Karangmoncol memenuhi Masjid Al Ishlah Tunjungmuli untuk mengikuti pengajian rutin setiap hari Ahad Pahing, yang saat ini bertempat di Ranting Muhammadiyah Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.
Acara diawali dengan lantunan hafalan ayat suci Al - Quran surat An Naba ayat 1 sampai selesai dan dilanjutkan Surat Al - Jumuah ayat 9 sampai dengan 11 oleh 3 santri TPQ AL Ishlah Tunjungmuli yaitu ; Aflah, Vanza, dan Surya. Dalam Pelaksanaanya Kokam Cabang Karangmoncol juga turut serta dalam mensukseskan kegiatan ini. Demikian disampaikan oleh Muhammad Iqbal, S. Pd Wakil Ketua Ranting Muhammadiyah Tunjungmuli, Ahad, (5/06/ 2022).
"Saya sangat bersyukur kepada Alloh atas segala karunia-Nya sehingga kita dapat mengikuti Pengajian Muhammadiyah Cabang Karangmoncol yang rutin dilaksanakan sebulan sekali tiap Ahad Pahing yang dilaksanakan secara bergilir dan saat ini bertempat di Masjid AL Ishlah Tunjungmuli saya juga mengucapkan terimakasih kepada Seluruh Pengurus Cabang Muhammadiyah ataupun Ranting serta warga masyarakat dari berbagai desa yang dapat menghadiri acara ini semoga Allah membalas kebaikannya.
Kami berharap agar nanti kita semua dapat mengikuti materi yang disampaikan oleh Ustad Mintaraga Lc. MA, untuk menambah wawasan, semoga kita dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari," demikian antara lain yang disampaikan oleh Imam Sutikno S. Pd Sekretaris Muhammadiyah Ranting Tunjungmuli yang membawakan acara ini
Semetara itu, Penasehat Muhammadiyah Cabang Karangmoncol, Ustadz Ischaq Abdul Aziz saat memberikan nasehatnya didepan hadirin menjelaskan," Seringkali kita mengucapkan salam yaitu Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh, itu kalimat merupakan doa semoga Allah memberikan keselamatan atas kamu dan rohmat Alloh dan barokahnya. Jadi ada 3 hal selamat, rohmat, dan barokah. Kalau kita suka mentaati perintah Alloh berarti mempunyai dimensi malaikat yaitu menjadi manusia yang qurani maka paling tidak perlu diwujudkan 3 hal yaitu ; amal sholih, tekun dalam mengamalkan, dan taqorub ilalloh, " jelasnya
Ustad Wahyu, atas nama Ketua Muhammadiyah PAW Cabang Karangmoncol menyampaikan berkaitan dengan perlunya pengurus ranting Muhammadiyah untuk mengaktifkan kembali pengajian warga di masjid - masjid secara rutin, mengagendakan program - program cabang, BTM dan kantornya, Lazismu, dan pengkaderan calon da'i, dan adanya koordinasi antar AUM dengan yayasan jika ada agenda, berkaitan dengan tanah wakaf yang belum ikrar di depan PPAIW karena sedang ada proses percepatan sertifikat wakaf merupakan kerjasama antar Kan Kemenag dengan BPN Purbalingga "tuturnya
Pemateri pengajian pada acara inti yang disampaikan oleh Ustadz Mintaraga Eman Surya, Lc. MA, antara lain memaparkan, bermuhammadiyah itu harus dimulai dari dan selanjutnya tetap berpegang teguh kepada faham dan keyakinan agama yang meliputi 2 hal ; 1. Memahami sungguh - sungguh ajaran Islam yang tepat. Maka orang Muhammadiyah harus ngaji.
" Kalau orang Muhammadiyah itu tidak rajin ngaji, maka bukan disebut Muhammadiyah tapi "Muham" yang berarti tidak jelas. Ideologi dasar Muhammadiyah harus ngaji. Jika tidak rajin ngaji dalam menjalankan islam atas dasar apa? disinilah Muhammadiyah memahami agama dirumuskan dalam tarjih bahwa Dinul Islam adalah apa yang diturunkan Alloh melalui lisan para nabinya yaitu apa yang Alloh syariatkan melalui nabi Muhammad Saw, bersumber dari Al - Quran dan Assunnah. Tentu dalam memahami Al - Quran melalui penjelasan para ulama,"paparnya.
Ia juga menjelaskan," Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan maka ada istilah tanwir yaitu untuk mencerahkan, motivasi untuk mengamalkan. Adapun isi agama meliputi ; 1. Perintah-perintah atau Al - Awamir. Dibalik perintah ada nilai - nilai pahala yaitu yang menjalankan agama mendapatkan pahala. 2. Larangan dibalik larangan ada dosa. 3 Petunjuk atau Al - Irsyadat.
Orang Muhammadiyah dalam memahami agama bukan sekedar pahala dan dosa tapi juga petunjuk. Contoh, kita mengikuti pengajian beranggapan yang penting datang, duduk, diam lalu dapat pahala. Padahal Muhammadiyah itu dengan mengaji dapat ilmu sehingga tercerahkan pikirannya, terbuka hatinya, diamalkan di dunia jadi berkualitas. Makanya Muhammadiyah suka mengaji agar hidupnya terpuji. Ada perintah sesuatu, diberi larangan sesuatu, dan diberi petunjuk sesuatu yaitu untuk kebaikan hamba di dunia dan di akhirat, "jelasnya.
°Nabi Muhammad Bersabda , "siapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan - akan ia telah memiliki dunia seisinya. (HR. Tirmidzi)
Dalam mengamalkan agama mengatur urusan dunia bukan hanya akhirat. Dunia terbagi menjadi 2 kelompok ;1. Alloh yang berikan padanya harta. 2.Alloh fahamkan agama. Jadi yang hebat adalah orang yang kaya dan 'alim. jangan memahami surga hanya untuk orang miskin tapi orang yang mempunyai harta akan tetapi dipergunakan untuk kebaikan yaitu hartanya dipergunakan sesuai ketentuan agama.
Beragama itu untuk mencerahkan bukan sekedar pahala dan dosa tapi ada tujuannya yaitu taqwa. Dalam Muhammadiyah taqwa disebut pribadi utama membentuk karakter hidupnya terarah punya life skill, punya keahlian dalam hidupnya di dunia dan akhirat,"papar Ustad Mintaraga.
Peserta pengajian tampak senang mengikuti ceramah Ustad Mintaraga Lc. MA.
Salah satu peserta berasal dari Ranting Muhammadiyah Tamansari Sobir Widodo, S. Pd mengatakan," saya merasa senang dapat mengikuti pengajian ini karena dapat menambah wawasan, selain itu dapat mencerahkan dalam memahami ilmu yang sangat bermanfaat," pungkasnya.
Acara pengajian rutin setiap hari Ahad Pahing ditutup dengan doa oleh SA. Fakiih, S. Pd. I.
(Iqbal)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar