Lebak, WartaHukum.com – Sejumlah Dewan Guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Pasirsukarakyat mengaku keberatan atas penugasan Yaya sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) Baru. Hal ini dikatakan oleh H. Jahidi Kasi Tata Usaha MTSN 1 Lebak ketika ditemui aktualbanten di kantornya Selasa (18/07).
Keberatan sejumlah guru tersebut ditengarai lantaran Yaya bukan berasal dari sekolah tersebut melainkan dari sekolah swasta yang ada di Kecamatan Cimarga, menurut H. Jahidi, dikhawatirkan kepsek baru akan sulit beradaptasi dalam memimpin sekolah yang sudah mempunyai predikat sebagai salah satu sekolah favorit di Kabupaten Lebak ini.
“Ini bukan saya lho yang ngomong tapi dari pembicaraan para guru disini yang saya dengar, mereka juga umumnya merasa keberatan sih dengan keputusan pergantian kepala sekolah, apalagi sebelumnya tidak ada pemberitahuan kepada kepsek lama kalau dirinya mau diganti,” terang Jahidi.
Seperti diketahui, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Banten pada awal juli lalu melantik pejabat esselon III beserta sejumlah Kepala Madrasah di Lingkungan Kanwil Kemenag Banten. Salahsatunya adalah Yaya selaku Kepala MTSN 1 Lebak menggantikan Durotunnasihin yang kembali menjadi guru di Kecamatan Banjarsari.
Dalam amanatnya Kepala Kanwil Kemenag Banten Dr. H Nanang Fachturahman menyampaikan bahwa sebagai ASN pada Kementerian Agama Provinsi Banten bahwa mutasi dan rotasi adalah hal yang biasa. Proses mutasi dan rotasi tersebut harus mengikuti aturan perundang-undangan, dan tidak bisa diputuskan secara sepihak.
"Tentunya ada mekanisme, ada regulasi dan ada kebijakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Nanang saat memberi arahan.
Nanang juga dalam kesempatan ini meminta kepada pejabat yang dilantik agar menunjukkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk menjaga marwah dan nama baik Kementerian Agama.
"Setiap manusia ada masanya dan setiap masa ada manusianya, bangun komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat dan masyarakat," ujarnya.
(Team)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar