NTT, WartaHukum.com - Sukses dengan Presidensi G20, kini Indonesia kembali dipercaya memegang peranan penting di kancah internasional dengan keketuaan Asean Summit ke-42.
Kali ini, Labuan Bajo Kab. Manggarai Barat sebagai salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas menerima mandat kenegaraan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean Summit ke-42 yang rencananya digelar tanggal 9-11 Mei 2023.
Dengan penyelenggaraan konferensi internasional tersebut di tanah seribu Sunset, berbagai dukungan dan apresiasi pun mengalir dari seluruh lapisan masyarakat, salah satunya datang dari Ketua Sekretariat Bersama Pemuda dan Masyarakat Kab. Manggarai Barat FLORIANUS SURION ADU yang juga dikenal sebagai sosok aktivitas anti kekerasan.
Pria yang akrab disapa Feri Adu ini mengajak masyarakat untuk menjaga situasi Kamtibmas dan menghindari provokasi yang menimbulkan kegaduhan.
"Saya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga stabilitas keamanan, harus menjauhkan diri dari provokasi-provokasi yang menimbulkan kegaduhan".
Kepada media (Minggu/7/5/22), Feri menyebutkan Asean Summit ke 42 di Labuan Bajo Kab. Manggarai Barat merupakan momentum untuk mengangkat derajat dan martabat masyarakat di mata dunia.
"Ini kesempatan kita, momentum Asean Summit merupakan momentum penting untuk mengangkat derajat martabat kita warga Labuan Bajo."
Tidak lupa, Feri juga mengajak masyarakat untuk menjaga solidaritas, sikap dan teladan sebagai bagian dari martabat masyarakat Manggarai Barat.
"Sekali lagi saya tekankan kepada seluruh masyarakat Manggarai Barat untuk tetap menjaga solidaritas, sikap dan teladan kita merupakan bagian dari martabat kita sebagai rakyat Manggarai Barat untuk menjaga stabilitas keamanan agar tidak tercipta kegaduhan selama penyelenggaraan Asean Summit terlaksana mulai hari ini dan seterusnya.
Asean Summit ke-42 di Labuan Bajo Kab. Manggarai Barat adalah kali kelima Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth"
Asean Summit sendiri adalah pertemuan rutin tahunan dari 11 negara-negara anggota Asean yang akan membahas beberapa isu strategis kawasan yaitu :
a. Recover-Rebuilding : mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.
b. Digital Economy : memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital untuk meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.
c. Sustainability: Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko iklim, ASEAN memiliki ujuan yang sama yaitu transisi menuju ekonomi hijau melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.
Sejauh pantauan media, beberapa Venue telah dipersiapkan untuk penyelenggaraan Asean Summit diantaranya Hotel Merourah, Ayana, Plataran Komodo, Puncak Waringin dan Tana Mori.
(Khanza Haryati)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar