Serang, WartaHukum.com - "Memalukan" kata tersebut yang terlontar di kalangan Aktivis Serang Timur dan warga sekitar kantor PERWAST (Perkumpulan wartawan Serang timur) yang melihat kegaduhan Rabu 10/05/23. Pukul 22.30 WIB.
Salah satunya Murodi anggota PERWAST, dirinya tidak menyangka ada orang dewasa teriak-teriak di depan kantor PERWAST dalam keadaan seperti habis pesta minuman keras (miras).
"Saya kaget aja ada orang teriak-teriak mencari Wely Morgan, saat itu saya melerai mereka (Edward dan Wely) karena posisi Edward dekat dengan saya tercium bau aroma tak sedap seperti habis pesta miras," ujarnya.
"Diduga Edwar saat buat gaduh di kantor PERWAST dalam pengaruh alkohol, sehingga ucapannya sudah tidak kontrol lagi, beliau juga memperlihatkan pisau/badik ke saya dan rekan-rekan lainya. Saat itu di depan warung pisau dikeluarkan dari pinggangnya dan berkata "ini wong Kito, kalau berantem bawanya ini (pisau)." Sambung Murodi.
Hal senada dikatakan Agung," memang benar saat itu ada Edwar datang ke kantor PERWAST mencari Wely dengan teriak-teriak, masuk ke kantor PERWAST pun seperti sengaja sepatu nya tidak dilepas. Apakah seperti itu bertamu dengan baik..?" Ujar Agung.
" Saat saya dekati benar saja untuk mencoba menenangkan, beliau tidak berhenti teriak-teriak gak karuan sedangkan mulutnya mengeluarkan aroma alkohol, selang waktu beberapa menit Edward memperlihatkan pisau ditarik dari pinggangnya dan keluarkan dari wadahnya, dugaan saya Beliau sudah merencanakan akan melukai orang lain." Ungkap Agung.
Ditempat terpisah Ketua PERWAST Angga Apria Siswanto SH mengatakan." Sudah dalam pengaruh alkohol, membawa Senjata Tajam (Sajam) lalu membuat gaduh lagi, diduga mereka sengaja sudah mendesign nya dengan matang, setelah pesta miras bawa Sajam dan membuat gaduh di tempat orang lain." Kata Angga
Lanjut," saya mohon kepada pihak kepolisian agar laporan informasi ini melalui media online dapat dijadikan dasar penyidikan, penyelidikan bagi penggaduh di kantor PERWAST." Ujar Ketua.
(Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar